aku terbangun,dan melihat disekelilingku.aku sendirian disini.aku dimana sekarang??lalu aku mencoba untuk bangun dari tempat tidur.tapi aku tak bisa bangun.terasa sakit sekali.lalu aku melihat kesekelilingku.aku melihat ada tabung oksigen didekatku.dan ada alat penyambungnya dihidungku.lalu ditanganku terdapat selang infus.apa ini dirumah sakit?aku gak mau ada disini..aku enggak mau dirawat disini biarlah aku merawat diriku sendiri sampai ajalku menjemputku.lalu aku bangunkan tubuhku dari tempat tidur itu.aku lepas penyambung oksigen yang ada dihidungku.dan aku tarik paksa selang infus yang terdapat ditanganku hingga tangan ku mengeluarkan darah yang sangat banyak dan kulitku robek.aku tak peduli itu semua yang aku fikirkan aku ingin keluar dari sini.akupun turun dari tepat tidur dengan memegang tanganku yang robek dan mengeluarkan darah.aku berlari kecil menuju pintu keluar yang ada dikamarku dengan masih mengeluarkan darah yang bercucuran dilantai.aku membuka pintu dan aku menuju jalan keluar dari rumah sakit itu.tiba-tiba ada dua satpam mengejarku.mungkin mereka melihat tetesan darah milikku yang ada dilantai.aku pun berlari semampuku agar bisa menghindar dari mereka.tiba-tiba saja didepanku ada juna...
"na loe mau kemana dan tangan loe kenapa itu?"
"bukan urusan loe,minggir gua mau lewat!!!"
"eggak gua gak akan minggir!!"
dua satpam itu semakin dekat kearahku.lalu aku mendorong juna yang ada didepanku hingga ia terjatuh.aku tak peduli dengan keadaan juna lalu aku melanjutkan lariku.sesudah aku didepan pintu masuk rumah sakit itu aku menengok ke belakang dan melihat juna sedang berdiskusi dengan satpam itu.lalu aku berhenti untuk beristirahat.tapi tiba-tiba juna berlari menuju kearahku.akupun melanjutkan acara lariku itu.tapi nasibku kurang beruntung.aku terjatuh karena terpleset.aku mencoba bangun.tapi tak bisa.aku seperti anak terlantar disitu.dan akhirnya aku tertangkap oleh juna.
"lo kenapa na pengen kabur??"
"karena gue gak mau ada disini.gue benci tempat ini.pasti loe kan yang bawa gue kesini?"
"ia gua yang bawa loe kesini,loe pingsan dan gue bingung untuk bawa loe kemana.dan satu hal lagi dan gue gak tau kos-kosan loe."
"yaudah thanks untuk semuanya tapi gua mohon bawa gue pulang."
"yaudah loe gua anterin pulang tapi luka tangan loe harus diperban dulu."
aku menuruti perkataan juna untuk aku bisa pulang dan keluar dari rumah sakit ini.juna pun menggendongku ke arah ruang suster.semua mata yang ada diumah sakit itu tertuju pada kami berdua.aku malu dan aku menunduk.
sesampainya ditempat kosanku juna duduk di ruang tengah.aku menaruh segelas sirup dingin.untuk juna.setelah kami terdiam beberapa menit juna seperti mengintrogasiku dengan pertanyaan-pertanyaan.dengan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
"na gue mau tanya sama loe.ini obat apa??loe pecandu?"
aku sempat terdiam.
"na jawab ini obat apa?ini narkoba atau bukan?tapi kalau bukan kok loe bisa lansung lemes cuma gara-gara gak minum obat ini?"
"jun loe kalau gak tau apa-apa gak usah nuduh gue.itu sama sekali bukan narkoba,ganja ataupun shabu-shabu!!"
"ya terus ini obat apa na??"
aku takut harus jujur tentang penyakiku ini.tapi suasana yang menekanku.mau gak mau aku harus bongkar.
"gue mau kasih tau loe asal gue mohon sama loe jun jangan kasih tau tentang obat ini sama siapapun.gimana?"
"oke.deal.cerita sama gue."
"itu obat penyakit yang menyebalkan yang bersarang di tubuh gue.gue seorang manusia yang terkena penyakit leokimia stadium dua."aku mengatakanya dengan menahan air mata ku mengalir dipipi.
"serius loe kena penyakit itu??kenapa loe gak cerita-cerita sama gua atau temen-temen lo?"
"apa kata loe cerita?gue takut jun cerita sama mereka.gua takut kehilangan mereka semua seperti yang pernah gue alami dulu.dan alasan gua pindah kuliah juga karena alasan yang itu juga."
lalu jun mencoba menenangkan aku dengan menepuk pundakku dengan penuh perasaan sebagai ungkapan untuk bangkit.sejak kejadian itu aku dan jun menjadi teman dekat.dia sering datang kerumahku hanya untuk memberiku dark chocolate yang terkenal untuk menenangka diri.selain itu ia sering memasak tuk kami berdua dan untuk bermain besama aku dan patty seekor anak kucing persia yang dia belikan untukku sebagai temanku di kosan.suatu hari jun mengirimkan aku pesan singkat yang berisi ajakan untuk makan malam disebuah restorang yang bertemakan adat jawa.aku memakai dress yang berwarna biru muda dan juna berpakaian kemeja berwarna biru muda juga seperti aku.didepan kami ada beberapa lilin seperti candle light dinner.aku terpesona dengannya.dan tiba-tiba....
"na,loe mau gak jadi pacar aku?"dengan memberikan bunga.tetapi bukan bunga mawar merah tapi bunga edelweis yang terkenal dengan bunga abadi dan kesetiaan.
aku binggung untuk menjawab apa.jujur aku menyukai dia tetapi dilain pihak aku takut mengecewakan dia karena penyakitku ini.
"na mau kan loe jadi pacar aku?"
"jujur jun aku suka sama tapi,aku takut ngecewaain kamu dan merepotkan kamu!"
"karena penyakit mu.aku cinta dan sayang kamu na aku gak peduli sama penyakit itu.aku yakin kita bisa menghadapiya bersama."
aku begitu tersentuh dengan ucapanya mulai saat itu aku dan juna menjadi sepasang kekasih.pada hari sabtu desember 2008.
kami sekarang melakukan sesuatu bersama-sama seperti berangkat kekampus.sekarang aku sudah semester 4 dijurusan ekonomi.juna pun demikian karena kami satu jurusan.pada suatu hari sewaktu aku di tempat kosanku aku batuk dan muntah darah.aku khawatir dengan keadaanku saat itu aku memutuskan untuk kedokter disalah satu rumah sakit di yogyakarta.akupun kaget dengan hasil pemeriksaan itu.ternyata penyakit leokimiaku sudah stadium akhir.dan dokter itu memberikan aku obat yang banyak tapi sekali lagi obat itu hanya sebagai penenang.akupun berfikir untuk meninggalkan juna aku tidak mau membuat dia khawatir.akhirnya aku kembali pulang ke orang tuaku tanpa mengabarkan juna.seminngu kemudian setelah aku bersama-sama dengan orang tuaku keadaanku makin memburuk.aku mulai sering muntah darah dan kedokter.pada saat itu juna datang kerumah orang tuaku untuk mencariku.dia memanggil namaku beberapa kali dihalaman ruma.tapi aku tak menjawabnya.aku menyuruh orang tuaku untuk mengatakan padanya bahwa aku tidak disini.aku memohon pada orang tuaku.akhirnya mereka menuruti permintaanku.tidak pada awalnya mereka menolak permintaanku.akhirnya juna percaya padaku.tiga hari kemudian aku menyuruh juna datang disebuah taman dekat rumahku.dia bertanya mengapa aku tidak memberitaunya aku pergi kemana.akupun tidak menjawabnya.pada hari itu aku ingin sekali bertemu dan membuat juna senang.aku tak tau mengapa.hari itu kami habiskan berdua untuk makan ice cream,dan nonton film.rasanya senang sekali bisa menghabiskan malamku ini.pada malam hari pukul 11 malam aku menuulis surat yang diperuntukan untuk juna.aku menulisnya dengan batuk-batuk berdahak yang sangat parah dan sesak nafas.setelah aku selesai menulis surat kutaruh surat itu dipot bunga edelweis pemberiaannya.
setelah pagi kedua orang tua rosmania khawatir karena rosmania tak kunjung keluar kamar.padahal sekarang pukul 7 pagi.dan kamar rosmania masih dalam keadaan terkunci.kedua orang tuanya mengetuk pintu kamar rosmania berulang kali tapi tidak ada jawaban dari rosmania.akhirnya orang tua rosmania memutuskan untuk mendobrak pintu kamar rosmania.dan betapa terkejutnya mereka.mereka menemukan anaknya yaitu rosmania dalam keadaan tidak benyawa.mereka pun menemukan sepucuk surat yang tulisan dihalaman depannya"TO JUNA MY SPECIAL PRINCE IN MY HEART"
setelah itu orang tua rosmania menghubungi juna untuk memberitahu juna bahwa rosmania sudah tiada.akhirnya juna segera menuju kerumah rosmania.tapi sayang rumah rosmania sudah sepi.tidak ada orang disana.lalu ia bertanya pada tetangga rosmania.ternyata jasad rosmania sudah dibawa ke pemakaman.juna pun cepat-cepat menuju pemakaman.dan sayang juna datang tidak tepat waktu jasad rosmania sudah dimasukan diliang lahat dan sudah dikuburkan.melihat itu semua juna segera mendekati makam rosmania dengan raut wajah yang sedih dan berjalan dengan lemas.dia pun segera jongkok dan mengelus nisan rosmania dengan menangisi segalanya yang terjadi.lalu kedua orang tua rosmania memberikan sepucuk surat dari rosmania.yang berisi....
"jun terima kasih ya untuk segalanya.terima kasih kamu udah buat aku tersenyum dan bangkit akibat penyakit leokimia yang aku idap.terimakasih kamu telah menjadi pangeran dihidupku dan dihatiku.terima kasih atas cinta yang kamu berikan untukku.sewaktu aku meninggalkanmu aku tak bermaksud apa-apa aku takut kehilangan kamu karena penyakitku ini sudah stadium akhir.aku mohon maaf atas semua.dan aku harap kamu nanti dapat yang lebih baik lagi dari aku.jangan lupa tetap peihara patty kucing kita.dan aku harap kamu tau bahwa aku sangat sayang sama kamu my prince."
juna pun meneteskan air matanya dan memeluk batu nisan rosmania setelah membaca surat dari rosmania.
"nikmatilah rasa cinta dengan hal positif selagi kamu masih dapat hidup dan merasakan cinta itu"
#ending....
"na loe mau kemana dan tangan loe kenapa itu?"
"bukan urusan loe,minggir gua mau lewat!!!"
"eggak gua gak akan minggir!!"
dua satpam itu semakin dekat kearahku.lalu aku mendorong juna yang ada didepanku hingga ia terjatuh.aku tak peduli dengan keadaan juna lalu aku melanjutkan lariku.sesudah aku didepan pintu masuk rumah sakit itu aku menengok ke belakang dan melihat juna sedang berdiskusi dengan satpam itu.lalu aku berhenti untuk beristirahat.tapi tiba-tiba juna berlari menuju kearahku.akupun melanjutkan acara lariku itu.tapi nasibku kurang beruntung.aku terjatuh karena terpleset.aku mencoba bangun.tapi tak bisa.aku seperti anak terlantar disitu.dan akhirnya aku tertangkap oleh juna.
"lo kenapa na pengen kabur??"
"karena gue gak mau ada disini.gue benci tempat ini.pasti loe kan yang bawa gue kesini?"
"ia gua yang bawa loe kesini,loe pingsan dan gue bingung untuk bawa loe kemana.dan satu hal lagi dan gue gak tau kos-kosan loe."
"yaudah thanks untuk semuanya tapi gua mohon bawa gue pulang."
"yaudah loe gua anterin pulang tapi luka tangan loe harus diperban dulu."
aku menuruti perkataan juna untuk aku bisa pulang dan keluar dari rumah sakit ini.juna pun menggendongku ke arah ruang suster.semua mata yang ada diumah sakit itu tertuju pada kami berdua.aku malu dan aku menunduk.
sesampainya ditempat kosanku juna duduk di ruang tengah.aku menaruh segelas sirup dingin.untuk juna.setelah kami terdiam beberapa menit juna seperti mengintrogasiku dengan pertanyaan-pertanyaan.dengan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.
"na gue mau tanya sama loe.ini obat apa??loe pecandu?"
aku sempat terdiam.
"na jawab ini obat apa?ini narkoba atau bukan?tapi kalau bukan kok loe bisa lansung lemes cuma gara-gara gak minum obat ini?"
"jun loe kalau gak tau apa-apa gak usah nuduh gue.itu sama sekali bukan narkoba,ganja ataupun shabu-shabu!!"
"ya terus ini obat apa na??"
aku takut harus jujur tentang penyakiku ini.tapi suasana yang menekanku.mau gak mau aku harus bongkar.
"gue mau kasih tau loe asal gue mohon sama loe jun jangan kasih tau tentang obat ini sama siapapun.gimana?"
"oke.deal.cerita sama gue."
"itu obat penyakit yang menyebalkan yang bersarang di tubuh gue.gue seorang manusia yang terkena penyakit leokimia stadium dua."aku mengatakanya dengan menahan air mata ku mengalir dipipi.
"serius loe kena penyakit itu??kenapa loe gak cerita-cerita sama gua atau temen-temen lo?"
"apa kata loe cerita?gue takut jun cerita sama mereka.gua takut kehilangan mereka semua seperti yang pernah gue alami dulu.dan alasan gua pindah kuliah juga karena alasan yang itu juga."
lalu jun mencoba menenangkan aku dengan menepuk pundakku dengan penuh perasaan sebagai ungkapan untuk bangkit.sejak kejadian itu aku dan jun menjadi teman dekat.dia sering datang kerumahku hanya untuk memberiku dark chocolate yang terkenal untuk menenangka diri.selain itu ia sering memasak tuk kami berdua dan untuk bermain besama aku dan patty seekor anak kucing persia yang dia belikan untukku sebagai temanku di kosan.suatu hari jun mengirimkan aku pesan singkat yang berisi ajakan untuk makan malam disebuah restorang yang bertemakan adat jawa.aku memakai dress yang berwarna biru muda dan juna berpakaian kemeja berwarna biru muda juga seperti aku.didepan kami ada beberapa lilin seperti candle light dinner.aku terpesona dengannya.dan tiba-tiba....
"na,loe mau gak jadi pacar aku?"dengan memberikan bunga.tetapi bukan bunga mawar merah tapi bunga edelweis yang terkenal dengan bunga abadi dan kesetiaan.
aku binggung untuk menjawab apa.jujur aku menyukai dia tetapi dilain pihak aku takut mengecewakan dia karena penyakitku ini.
"na mau kan loe jadi pacar aku?"
"jujur jun aku suka sama tapi,aku takut ngecewaain kamu dan merepotkan kamu!"
"karena penyakit mu.aku cinta dan sayang kamu na aku gak peduli sama penyakit itu.aku yakin kita bisa menghadapiya bersama."
aku begitu tersentuh dengan ucapanya mulai saat itu aku dan juna menjadi sepasang kekasih.pada hari sabtu desember 2008.
kami sekarang melakukan sesuatu bersama-sama seperti berangkat kekampus.sekarang aku sudah semester 4 dijurusan ekonomi.juna pun demikian karena kami satu jurusan.pada suatu hari sewaktu aku di tempat kosanku aku batuk dan muntah darah.aku khawatir dengan keadaanku saat itu aku memutuskan untuk kedokter disalah satu rumah sakit di yogyakarta.akupun kaget dengan hasil pemeriksaan itu.ternyata penyakit leokimiaku sudah stadium akhir.dan dokter itu memberikan aku obat yang banyak tapi sekali lagi obat itu hanya sebagai penenang.akupun berfikir untuk meninggalkan juna aku tidak mau membuat dia khawatir.akhirnya aku kembali pulang ke orang tuaku tanpa mengabarkan juna.seminngu kemudian setelah aku bersama-sama dengan orang tuaku keadaanku makin memburuk.aku mulai sering muntah darah dan kedokter.pada saat itu juna datang kerumah orang tuaku untuk mencariku.dia memanggil namaku beberapa kali dihalaman ruma.tapi aku tak menjawabnya.aku menyuruh orang tuaku untuk mengatakan padanya bahwa aku tidak disini.aku memohon pada orang tuaku.akhirnya mereka menuruti permintaanku.tidak pada awalnya mereka menolak permintaanku.akhirnya juna percaya padaku.tiga hari kemudian aku menyuruh juna datang disebuah taman dekat rumahku.dia bertanya mengapa aku tidak memberitaunya aku pergi kemana.akupun tidak menjawabnya.pada hari itu aku ingin sekali bertemu dan membuat juna senang.aku tak tau mengapa.hari itu kami habiskan berdua untuk makan ice cream,dan nonton film.rasanya senang sekali bisa menghabiskan malamku ini.pada malam hari pukul 11 malam aku menuulis surat yang diperuntukan untuk juna.aku menulisnya dengan batuk-batuk berdahak yang sangat parah dan sesak nafas.setelah aku selesai menulis surat kutaruh surat itu dipot bunga edelweis pemberiaannya.
setelah pagi kedua orang tua rosmania khawatir karena rosmania tak kunjung keluar kamar.padahal sekarang pukul 7 pagi.dan kamar rosmania masih dalam keadaan terkunci.kedua orang tuanya mengetuk pintu kamar rosmania berulang kali tapi tidak ada jawaban dari rosmania.akhirnya orang tua rosmania memutuskan untuk mendobrak pintu kamar rosmania.dan betapa terkejutnya mereka.mereka menemukan anaknya yaitu rosmania dalam keadaan tidak benyawa.mereka pun menemukan sepucuk surat yang tulisan dihalaman depannya"TO JUNA MY SPECIAL PRINCE IN MY HEART"
setelah itu orang tua rosmania menghubungi juna untuk memberitahu juna bahwa rosmania sudah tiada.akhirnya juna segera menuju kerumah rosmania.tapi sayang rumah rosmania sudah sepi.tidak ada orang disana.lalu ia bertanya pada tetangga rosmania.ternyata jasad rosmania sudah dibawa ke pemakaman.juna pun cepat-cepat menuju pemakaman.dan sayang juna datang tidak tepat waktu jasad rosmania sudah dimasukan diliang lahat dan sudah dikuburkan.melihat itu semua juna segera mendekati makam rosmania dengan raut wajah yang sedih dan berjalan dengan lemas.dia pun segera jongkok dan mengelus nisan rosmania dengan menangisi segalanya yang terjadi.lalu kedua orang tua rosmania memberikan sepucuk surat dari rosmania.yang berisi....
"jun terima kasih ya untuk segalanya.terima kasih kamu udah buat aku tersenyum dan bangkit akibat penyakit leokimia yang aku idap.terimakasih kamu telah menjadi pangeran dihidupku dan dihatiku.terima kasih atas cinta yang kamu berikan untukku.sewaktu aku meninggalkanmu aku tak bermaksud apa-apa aku takut kehilangan kamu karena penyakitku ini sudah stadium akhir.aku mohon maaf atas semua.dan aku harap kamu nanti dapat yang lebih baik lagi dari aku.jangan lupa tetap peihara patty kucing kita.dan aku harap kamu tau bahwa aku sangat sayang sama kamu my prince."
juna pun meneteskan air matanya dan memeluk batu nisan rosmania setelah membaca surat dari rosmania.
"nikmatilah rasa cinta dengan hal positif selagi kamu masih dapat hidup dan merasakan cinta itu"
#ending....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar